Scoopy Owner Bengkulu (SOB) adalah Club motor matic dengan jenis/merk Honda scoopy. Scoopy Owner Bengkulu atau disingkat SOB berdiri pada tanggal 19 maret 2017, yang didirikan oleh tiga orang yaitu Inggeh, Apip, dan Basten. Club motor ini dinaungi oleh pusat motor HONDA (main dealer honda bengkulu), PAMHOB (paguyuban motor honda bengkulu), dan SCOOADRON (scoopy bratherhood nusantara).
Scoopy Owner Bengkulu merupakan komunitas yang paling erat ikatan anggotanya, maka dari itu moto dari SOB adalah dari motor jadi saudara. Dengan adanya perkumpulan ini akan menjadikan kita satu saudara layaknya seperti saudara kandung dalam satu keluarga Scoopy Owner Bengkulu.
Anggota SOB terdiri dari berbagai macam kalangan seperti siswa, mahasiswa, karyawan swasta, dan pengusaha. Nah, disinilah pengurus SOB berperan penting bagaimana membetuk seseorang agar berguna dalam sebuah organisasi dan tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba dan sebagainya. Selain sebagai club motor yang merupakan sefety ridding #cari_aman saat berkendara, komunitas ini juga sebagai tempat seluruh anggota untuk belajar mengelola layaknya organisasi besar. Belajar memimpin rapat, kepemimpinan, retorika, membuat proposal kegiatan, administrasi surat menyurat, event organizer dan pengelolaan struktur organisasi sehingga menjadikan komunitas ini bukan hanya tongkrongan-tongkrongan dan touring-touring tapi sebagai tempat galian ilmu dalam menjalankan kehidupan yang positif dimasyarakat.
Kegiatan yang pernah dilakukan Scoopy owner bengkulu :?
Bakti Sosial
Scoopy Owner Bengkulu mengadakan bakti sosial dengan mengumpulkan dana secara sukarela dari seluruh anggota untuk memberikan bantuan berupa sembako dan makan bersama di panti asuhan.?
Deklarasi
Scoopy Owner Bengkulu melakukan deklarasi secara resmi pada tanggal 21 oktober 2017 bertempat di Mecesuar Kemuning Resto, Pantai Panjang Bengkulu.
Anniversary?
Tepat pada tanggal 19 maret 2018, SOB merayakan anniversary pertama yang diadakan secara sederhana dan mengundang beberapa perwakilan dari PAMHOB (paguyuban motor honda bengkulu). Dilanjutkan pada tanggal 29 april 2018, SOB juga mengadakan acara anniversary secara besar-besaran yang bertempat di Stadion Semaral Bengkulu, dihadiri tamu yang berasal dari club motor dalam dan luar provinsi Bengkulu. Suasana dan antusias dari tamu yang hadir tidak kalah heboh dengan Jambore Nasional. Suksesnya acara tersebut didasarkan keterlibatan dari main dealer Honda Bengkulu dan PAMHOB (paguyuban motor honda bengkulu).
?Turing Honda Bikers Day
Honda Bikers Day atau disingkat HBD adalah gelaran pesta akbar yang rutin digelar PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) yang diikuti seluruh komunitas dan pecinta motor Honda seluruh Indonesia.
Scoopy Owner Bengkulu bersama Paguyuban Motor Honda Bengkulu mengikuti acara HBD region sumatra pada tahun 2017 di Sumatra Barat, dan ditahun 2018 di Sumatra Selatan.
Vakumnya Scoopy Owner Bengkulu
Di tahun 2018 SOB juga mengikuti acara HBD Nasional yang di gelar di Pangandaran, Jawa Barat. Dalam perjalanan menuju pangandaran itu lah SOB mendapat Pengalaman buruk yang menjatuhkan nama SOB dari pihak main delaer dan PAMHOB. Yang mana dalam perjalanan tersebut salah satu dari anggota SOB tidak mengikuti peraturan dari main dealer Honda bahkan melawan PIC community Honda Bengkulu. Fatalnya tingkah laku salah satu anggota SOB tersebut mengakibatkan SOB di skors oleh pihak main dealer Honda selama satu tahun kedepan (tahun 2019) tidak di berikan support dalam bentuk apapun, namun tetap mengikuti setiap event yang diadakan main dealer Honda Bengkulu.
Setelah menjalankan masa skors pada tahun 2019, di tahun 2020 ini SOB sudah kembali berdiri. Bahkan, selain berada di kota Bengkulu, SOB juga sudah mengembangkan sayapnya membuka cabang/chapter di beberapa kabupaten di provinsi Bengkulu. SOB Chapter Argamakmur ibukota Bengkulu Utara sudah terbentuk dan mulai menjalankan organisasi. Sebentar lagi kabupaten Kepahiyang akan dibuka SOB Chapter Kepahiyang. Tidak menutup kemungkinan kabupaten yang lain akan terbentuk Chapter-Chapter Scoopy Owner Bengkulu (SOB)
*Foto diambil Sebelum Pandemi